AS Prakarsai Diplomasi Redam Ketegangan di Perbatasan Rusia-Ukraina – AEOmedia
AEOmedia.com: AS Prakarsai Diplomasi Redam Ketegangan di Perbatasan Rusia-Ukraina, pada kesempatan kali ini AEOmedia akan membahas topik lain yaitu tentang AS Prakarsai Diplomasi Redam Ketegangan di Perbatasan Rusia-Ukraina, Kami merangkum Perihal dari luar negeri ini dari Beragam sumber untuk kami sajikan ke pengunjung setia kami dengan judul AS Prakarsai Diplomasi Redam Ketegangan di Perbatasan Rusia-Ukraina.
– – Amerika Serikat (AS) berusaha mendinginkan situasi di perbatasan Rusia-Ukraina lewat jalur diplomatik. Rabu (19/1) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Kiev dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Rencananya, Kamis (20/1) Blinken berdialog dengan Menlu Prancis, Inggris, dan Jerman di Berlin. Esoknya, Blinken berencana bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jenewa.
”Saya sangat berharap kita dapat menjaga situasi ini di jalur damai dan diplomatik, tetapi akhirnya itu akan menjadi keputusan Presiden Putin (Vladimir Putin, Red),” ujar Blinken ketika mendarat di Kiev sebagaimana yang dikutip Agence France-Presse.
AS dan negara-negara Barat lainnya memang satu suara mendukung Ukraina dari ancaman invasi Rusia. Beberapa bulan terakhir, ada puluhan ribu tentara Rusia yang ditempatkan di wilayah perbatasan dengan Ukraina. Lokasinya dekat dengan wilayah Ukraina yang kerap bergolak. Di sana ada kelompok pemberontak pro-Rusia.
Blinken menyatakan, dirinya tahu ada rencana untuk menambah jumlah pasukan Rusia di perbatasan dalam waktu singkat. ”Itu memberikan kemampuan kepada Presiden Putin untuk mengambil langkah agresif terhadap Ukraina dalam waktu yang sama singkatnya,” tegasnya.
Salah seorang pejabat AS menyatakan, Washington saat ini telah menyetujui pemberian tambahan bantuan keamanan USD 200 juta (Rp 2,87 triliun) kepada Ukraina. Sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan bantuan serupa sebesar USD 450 juta atau setara Rp 6,46 triliun.
”Kami berkomitmen pada kedaulatan dan integritas Ukraina serta akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan mereka,” kata pejabat yang tidak mau namanya disebut tersebut.
Zelensky menyambut baik kunjungan Blinken dan dukungan AS. Dia menuturkan, untuk mengambil langkah cepat guna memodernisasi militernya, pihaknya membutuhkan bantuan. Terutama dalam situasi politik dan ekonomi yang sulit seperti saat ini.
Ukraina maupun negara-negara yang mendukungnya tidak mau mengulang sejarah kelam. Yaitu, serangan kelompok pemberontak yang dibantu Rusia pada 2014. Imbasnya, Rusia mencaplok Krimea dan lebih dari 13 ribu orang diperkirakan tewas.
Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin. dan jangan lupa share postingan ini ke sosial media kalian.
Repost for: AEOmedia.com