Praktisi Keselamatan Sebut Berhenti di Persimpangan Ada Aturannya

Praktisi Keselamatan Sebut Berhenti di Persimpangan Ada Aturannya – AEOmedia

AEOmedia.com | Otomotif : Praktisi Keselamatan Sebut Berhenti di Persimpangan Ada Aturannya, Beragam Topik otomotif hari ini memang tidak akan pernah ada habisnya jika di bahas, Mari dilihat: Praktisi Keselamatan Sebut Berhenti di Persimpangan Ada Aturannya.

– Pada Jumat (21/1) pagi lalu, publik digemparkan dengan kasus kecelakaan beruntun yang melibatkan truk kontainer dengan belasan kendaraan lainnya. Truk nahas yang diketahui mengalami rem itu menabrak mobil dan motor yang sedang berhenti di traffic light, Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kejadian tersebut juga viral di media sosial (medsos) lantaran rekaman CCTV pengawas di persimpangan tersebut beredar luas yang menggambarkan betapa ngerinya kejadian saat itu. Akibat insiden nahas tersebut, empat orang dilaporkan meninggal dunia, satu kritis dan belasan lainnya luka-luka.

Mengaca pada kasus tersebut, praktisi keselamatan berkendara dari Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengingatkan, berhenti di persimpangan juga ada adabnya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar bisa terhindar dari kejadian seperti di Balikpapan akibat truk mengalami rem blong.

Dia menyampaikan, kecelakaan ditabrak dari belakang sering kali sukar dihindari karena berada di luar kendali korban. Hal ini bisa terjadi karena kerap kali pengendara hanya fokus pada pandangan ke depan saja, area belakang jadi sedikit terabaikan.

“Ini sangat ironis bagi para korban dan pelakunya. Mutlaknya para korban secara sadar maupun dibawah alam bawa sadar mereka tidak pernah terlintas bahwa mereka akan menjadi korban kecelakaan, karena mereka sedang melakukan perlambantan atau tidak bergerak,” kata Jusri kepada -.

Jusri melanjutkan, kebanyakan pengendara berpikir kalau sudah pelan atau atau berhenti, berarti mereka sepenuhnya aman dari ancaman kecelakaan. Padahal tidak!

“Seringnya kita ini berpikir demikian (kalau sudah berhenti berarti aman). Padahal tidak begitu. Ancaman justru bisa datang dari orang lain, dari pengendara lain. Makanya kita harus waspada,” terang Jusri ramah.

Hal yang bisa dilakukan paling sederhana untuk bisa aman saat melalui atau berhenti di persimpangan pertama adalah tetap waspada. Berhenti tidak berarti aman sepenuhnya.

Cek spion. Hal ini harus dilakukan setiap saat akan memperlambat kecepatan kendaraan. Perhatikan juga kendaraan dari arah lain.

Jika aman, lakukan perlambatan dan berhenti dengan menyediakan jarak aman (minimal satu panjang badan kendaraan) dengan kendaraan di depannya. Yang belakang pun harus demikian dan tetap sesekali cek spion.

Perhatikan situasi traffic di area belakang dengan memberi ruang menghindar disamping atau diarea muka (jika memungkinkan). Dan lagi-lagi, tetap sesekali cek spion.

“Jika terdapat indikasi situasi diarea belakang mengancam, maka bergerak lah dengan memajukan kendaraan anda atau keluar dari antrian atau terburuk tinggal kan kendaraan. Intinya kita harus senatiasa waspada untuk kondisi terburuk,” tegas Jusri.

Kemudian yang juga penting untuk diingat agar selamat dijalan kala berkendara adalah menanamkan sikap mawas diri. “Misalnya jika kita melihat di spion ada kendaraan besar atau kencang, lebih baik kita menghindari,” tandasnya.

Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin. dan jangan lupa share postingan ini ke sosial media kalian.
Repost for: AEOmedia.com

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Praktisi Keselamatan Sebut Berhenti di Persimpangan Ada Aturannya – AEOmedia yang dipublish pada 22 January 2022 di website Berita Portal Online Terkini - AEOmedia.com

Leave a Comment