Jawapos TV

Disiplin, Kunci Sembuh dari Tuberkulosis – AEOmedia

AEOmedia.com: Disiplin, Kunci Sembuh dari Tuberkulosis, berbagai berita cara sehat memang tidak akan pernah ada habisnya jika di bahas, dan uniknya lagi selalu ada hal baru di dalam dunia olahraga, maka dari itu AEOmedia.com Akan membahas yang sedang unik di perbincangkan yaitu Disiplin, Kunci Sembuh dari Tuberkulosis.

Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyakit menular dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia. Karena itu, masyarakat patut mewaspadai penyakit yang menyerang paru-paru tersebut. Sebab, penyakit itu bisa dicegah dan diobati secara disiplin.

SISTEM Informasi Tuberkulosis Indonesia (SITB) pada Oktober 2021 mencatat lebih dari 209 ribu kasus TB yang terdeteksi di Indonesia. Sedangkan, Global TB Report 2021 melaporkan lebih dari 393 ribu kasus TB di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh dr Siti Nadia Tarmizi MEpid pada wawancara tertulis Senin (10/1). Dia menjelaskan, TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit itu kerap menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya. Misalnya, tulang, kelenjar, kulit, dan otak.

Bakteri TB ditularkan melalui udara dengan percikan dahak atau droplet. Yang dikeluarkan oleh pasien TB ketika mereka berbicara, tertawa keras, batuk, dan bersin. TB bukan penyakit keturunan. Semua orang berisiko tertular TB, tapi ada kelompok yang paling berisiko tertular. Yakni, anak-anak, lansia, dan pasien dengan penyakit komorbid. Seperti diabetes melitus dan HIV.

Mirisnya, terdapat penurunan deteksi kasus TB selama pandemi Covid-19. Dari data SITB, hanya 53 yang terdata selama 2021. Penyebabnya, penyintas TB belum mengakses layanan kesehatan maupun kegawatdaruratan karena mereka cenderung lebih khawatir memeriksakan diri seiring merebaknya kasus Covid.

Untuk mengatasi kasus yang tidak ditemukan, pemerintah melakukan tiga langkah. Yakni, edukasi dan skrining TB di populasi umum, investigasi kontak pada keluarga dan kontak erat pasien TB, serta penggunaan aplikasi skrining berbasis online.

Meski sama-sama menular lewat droplet dan menyerang paru, TB dan Covid-19 memiliki perbedaan. Yakni, terkait dengan masa inkubasinya. Covid-19 menunjukkan masa inkubasi yang relatif singkat, berkisar 0–14 hari. Sedangkan, TB bisa menjadi laten atau tidur di dalam tubuh seseorang. Kemudian, bangkit dalam rentang waktu yang lama.

”Terutama saat daya tahan tubuh seseorang sedang lemah,” papar direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan itu.

Kemudian, ada sejumlah gejala khas TB. Yaitu, meliputi serangan kronik lebih dari 14 hari, demam kurang dari 38 derajat Celsius, batuk berdahak disertai bercak darah, dan sesak napas memberat bertahap. Diikuti dengan penurunan berat badan dan berkeringat di malam hari. Jika sudah ada tanda-tanda itu, dr Nadia menyarankan agar segera berkonsultasi ke dokter. Untuk memastikan penyakitnya.

”Nanti dideteksi melalui pemeriksaan dahak atau rontgen dada, tes darah, atau tes kulit,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Jika pasien positif TB, dokter akan memberikan pengobatan dua tahap. Yang berlangsung 6 hingga 12 bulan, bergantung kondisi pasien. Pengobatan itu harus dilakukan secara disiplin. Jika tidak, akan ada risiko lanjutan. Mulai tidak sembuh sampai risiko resistan atau kebal obat karena bakteri yang berkembang.

”Jika terjadi, pasien akan menjalani pengobatan TB lini II yang membutuhkan waktu 9 bulan–2 tahun,” papar juru bicara vaksin Covid-19 Kemenkes itu.

JUMLAH KASUS TB DI INDONESIA PADA 2020**

USIA

0–4 tahun: 17.663 orang

5–14tahun: 15.703 orang

>15 tahun: 359.957 orang

GENDER

– Laki-laki di atas 15 tahun (53%) atau sekitar 203.533 orang

– Perempuan di atas 15 tahun (38%) atau 45.930 orang

**Sumber: Global TB Report 2021

Pencegahan dan pengendalian TB

1. Berperilaku hidup bersih dan sehat

2. Secara aktif memeriksakan diri dan keluarganya ke puskesmas jika menderita batuk.

3. Memakai masker dan menerapkan etika batuk,

4. Memberikan imunisasi BCG pada bayi dan minum obat pencegahan TB bagi kontak serumah.

5. Minum obat teratur sampai tuntas bagi mereka yang sakit TB agar tidak menjadi sumber penularan

6. Menjemur alas tidur atau kasur untuk mencegah lembapnya alas tidur dan membunuh bakteri TB

7. Pastikan sinar matahari dapat masuk ke rumah

Pengobatan TB

Berlangsung selama 2 tahap yaitu:

– Tahap awal (fase intensif): Berlangsung sejak memulai pengobatan hingga 2 bulan, pasien TB diwajibkan meminum obat setiap hari.

– Tahap lanjutan: Sejak bulan ke-2 hingga bulan ke-6 atau lebih. Pada tahap ini, pasien hanya diwajibkan meminum obat 3x seminggu.

– Kedua tahapan di atas jika ditotal berlangsung minimal 6 bulan, bisa juga lebih, bahkan sampai 12 bulan. Namun, lamanya pengobatan ini tergantung pada kondisi setiap pasien.

Kesimpulan
Dari sedikit bahan di atas semoga memberikan tambahan mengenai seputar dunia kesehatan dari seluruh dunia. Semoga artikel yang membahas Disiplin, Kunci Sembuh dari Tuberkulosis Ini menjadikan anda semakin tertarik

Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin.
Repost for: AEOmedia.com

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Disiplin, Kunci Sembuh dari Tuberkulosis – AEOmedia yang dipublish pada 24 January 2022 di website Berita Portal Online Terkini - AEOmedia.com

Leave a Comment