Denmark Berikan Vaksin Ke-4 Covid-19 kepada Kelompok Rentan

Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi Tanpa Ada Reaksi Merugikan – AEOmedia

AEOmedia.com: Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi Tanpa Ada Reaksi Merugikan, beraneka macam informasi kesehatan memang tidak akan pernah ada habisnya jika di bahas, dan uniknya lagi selalu ada hal baru di dalam dunia olahraga, maka dari itu AEOmedia.com Akan membahas yang sedang unik di perbincangkan yaitu Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi Tanpa Ada Reaksi Merugikan.

–Dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin CoronaVac dari Sinovac Biotech Ltd. (NASDAQ: SVA) atau Sinovac disebut mampu meningkatkan titer antibodi seseorang tanpa menimbulkan efek yang merugikan.

Peneliti di National Institute of Health Research and Development (NIHRD) Indonesia Ririn Ramadhany mengatakan, dalam studi itu, para peneliti melibatkan para partisipan yang belum terkena Covid-19. Mereka mengambil sampel dua kali yakni sebelum para peserta studi mendapatkan booster dan satu bulan setelah mereka mendapatkan dosis ketiga. Peneliti lalu membandingan tingkat antibodi peserta dan menemukan peningkatan titer antibodi hingga 7,8 kali pada booster homolog dengan Sinovac.

”Hasil studi memperlihatkan, tidak ada ada perbedaan signifikan untuk interval kurang dari 6 bulan atau lebih dari 6 bulan antara suntikan kedua dan ketiga,” ujar Ririn seperti dilansir dari Antara.

Begitu juga titer antibodi berdasar kelompok usia, menurut dia, walaupun pada populasi usia lansia atau lebih dari 60 tahun hasilnya rata-rata lebih rendah dibandingkan kelompok usia lain.

”Beberapa bulan setelah vaksin kedua mereka masih memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Interval dosis kedua dan ketiga berkisar antar 1,5–9,5 bulan. Median antibodi sebelum booster sekitar 400,” tutur Ririn dalam sebuah webinar yang membahas seputar penanganan Covid-19, Minggu (16/1).

Dari sisi reaksi usai penyuntikan, Ririn mengatakan, para peserta tidak melaporkan efek yang merugikan. Umumnya mereka merasakan rasa nyeri di daerah bekas penyuntikan.

Sementara itu, terkait interval pemberian dosis ketiga sejak dosis kedua diberikan, peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Raph Hamers menuturkan, ada perbedaan antara respons imun antara interval yang lebih lama dan lebih cepat. Hal itu berdasar hasil uji coba booster fase kedua yang dilakukan pihak Sinovac di Tiongkok yang membandingkan peningkatan pada 2 atau 8 bulan setelah dosis kedua.

Hasil uji memperlihatkan, interval 8 bulan memberikan respons imun yang lebih kuat ketimbang interval 2 bulan. Jadi, secara umum booster diyakini paling efektif dengan interval yang lebih lama.

Booster Sinovac untuk Omicron

Sebuah studi dalam bioRxiv pada Desember 2021 yang dilakukan peneliti dari LKS Fakultas Kedokteran, The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong (CU Medicine) terkait respons imun CoronaVac® pada 120 peserta menunjukkan dukungan pada penggunaan tiga dosis vaksin itu di tengah hadirnya berbagai varian virus korona termasuk Omicron.

Peneliti menemukan, tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron meroket dari 3,3 persen menjadi 95 persen untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing. Pada partisipan yang menerima tiga dosis, peneliti juga mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD). Mereka juga memberikan netralisasi pada SARS-CoV-2 variant of concern (VoC).
Juru bicara SinoVac Pearson Liu mengungkapkan, penelitian itu memberikan kepastian tipe vaksin nonaktif tetap efektif melawan Covid-19 saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru Covid-19. Hasil tersebut juga mendukung tiga dosis imunisasi untuk memastikan perlindungan terhadap Covid-19.

”Ini sebuah penemuan yang sejalan dengan saran dari Organsiasi Kesehata Dunia (WHO) dan badan kesehatan di seluruh dunia untuk semua jenis vaksin Covid-19,” ujar Pearson Liu.

Liu mengatakan, data itu muncul seiring adanya penemuan baru yang menunjukkan satu bulan setelah dosis kedua, CoronaVac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA. Hal itu penting dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian.

Di sisi lain, Ceva Wicaksono Pitoyo, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia berpendapat, Omicron tampaknya masih relatif tidak ternetralisasi dengan berbagai vaksin tunggal yang sudah ada. Baik yang sifatnya mRNA maupun lainnya.

Menurut dia, seseorang tetap dapat terinfeksi virus walaupun sudah divaksinasi. Perubahan protein spike pada VoC menyebabkan 2–5 kali dari kemampuan netralisasi antibodi sehingga mungkin menurunkan efektivitas vaksin dari 90 persen menjadi 78 persen.

”Walau begitu, vaksinasi masih bisa 90 persen mengurangi risiko kematian dan rawat inap pasien. Jadi, tampaknya berbagai macam VoC itu menunjukkan 3–4 kali resistensi terhadap netralisasi vaksin dan varian Omicron bisa sampai dikatakan ratusan peningkatan resistensi vaksin,” papar Ceva.

Dia berpendapat, pemberian dosis ketiga vaksin baik mRNA maupun virus yang tidak diaktifkan bisa meningkatkan kekebalan sampai level yang dibutuhkan. Hal itu secara teoritis masih bisa dicapai dengan vaksin homolog, begitu juga dengan vaksin heterolog yakni vaksin berbeda dari dua dosis vaksin utama.

Berdasar paparan pakar kesehatan dan studi, dosis ketiga vaksin Covid-19 menggunakan vaksin homolog dengan Sinovac mampu meningkatkan kekebalan seseorang terhadap berbagai varian virus korona termasuk Omicron, walau studi lanjutkan tampaknya masih diperlukan untuk semakin mendukung kesimpulan awal para peneliti.

Kesimpulan
Dari sedikit berita di atas semoga memberikan tambahan perihal seputar dunia kesehatan dari seluruh dunia. Semoga artikel yang membahas Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi Tanpa Ada Reaksi Merugikan Ini menjadikan anda pasti tertarik

Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin.
Repost for: AEOmedia.com

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi Tanpa Ada Reaksi Merugikan – AEOmedia yang dipublish pada 20 January 2022 di website Berita Portal Online Terkini - AEOmedia.com

Leave a Comment